Rabu, 10 Juni 2015

KISAH DAN NYATA VIKTOR MIRIN



Saya Viktor Mirin, selama ini saya tidak tahu jika kalau wisuda di tanggal lahir yaitu pada Tanggal, 11 Bulan Juni Tahun Sembilan Belas Sembilan Dua, hal ini merupakan suatu keistimewaan yang Tuhan buat dalam kehidupan saya, karena sepanjang saya hidup tidak pernah mendapatkan kesempatan pada momen yang baik.
Selama ini, saya berjalan penuh dengan kesusahan, kesulitan dari segala aspek baik ekonomi, sosial, perasaan dan agama. Saya dilahirkan dari tengah-tengah keluarga  yang buta segalanya (alias awam) yaitu di kampung kecil Emm Desa Emm Kecamatan Nalca Kabupaten Yahukimo.
Sejak saya ujian SD dan ke Wamena secara kebetulan, karena saya tidak tahu seperti apa kota wamena itu dan bagaimana orang sekolah ditingkat SMP. Sesampainya di Wamena saya bisa menyesuaikan dengan lingkungan belajar maupun cara belajar dan hidup di kota yang dimana serba sulit. Teriring berjalannya waktu pada tahun, 2008 saya tertambar di sulawesi selatan ( Tana Toraja)
Selama saya hidup di Tana Toraja banyak ujian yang selalu datang menghampiri keluar masuk rumah orang Toraja, oleh karena adannya keburukan dan kebaikan. Dari tengah-tengah perjuangan, saya kehilangan kakak saya Anton Wepsa karena tercerat masalah perempuan dari tengah proses hukum beliau meninggal di Lapas makassar.
Pada tahun, 2011 setelah selesai SMA saya putuskan untuk datang melanjutkan pendidikan tinggi di makassar dengan bermodal 100.000.00 (Seratus Ribu Rupiah) dengan semangat dan tekad untuk mencoba, sebenarnya saya tahu bahwa tak ada modal untuk saya kuliah.
 Aneh tetapi nyata. Sebab  saya tidak mengharapkan kepada siapa-siapa hanya percaya diri (believe be self) (Berani Berpikir Sendiri) dan saya berpikir bahwa hidup ini perjuangan sehingga untuk menemukan jalan yang baik saya harus berusaha tanpa mengenal susa dan miskin, bosan dan malas, takut dan gelisa, marah dan benci, sedih dan menangis semuanya mengalir dalam hidup saya selama pendidikan. Dalam proses perjalanan pendidikan di tingkat sarjana, saya tidak ketinggalan belajar dengan teman-teman yang ekonominya mendukung dan latar belakang daerah (kampungan) namun saya juga bagian dari mereka untuk perjuang membela masalah-masalah buplik baik di kampus maupun dikalangan mahasiswa papua itu sendiri.
Satu hal yang luar biasa yang Tuhan buat adalah kurang mendukung dari segala aspek ( susa dan miskin) tetapi saya belum pernah menunda kuliah karena kekurangan ekonomi (Uang), justuru seolah-olah saya selalu mendapatkan kiriman dari donator padahal tidak! Saya sukuri apa adannya dan selalu berusaha, usaha dan berusaha. Kadang ada orang juga yang inginkan supaya saya harus putus kuliah sehingga upaya melakukan berbagai cara, tetapi Tuhan berkendak lain.
Benar apa yang belum kita lihat, berbuat, mendengar dan mengatakan Tuhan sudah menyatakan dalam kehidupan kita ( manusia pada umumnya) dan saya ( individu) sehingga saya bisa mendapatkan kesempatan pada tanggal kelahiran saya Wisudapula. Pada waktu saya ada di Bogor, dari pihak fakultas FISIP UIT menelepon bahwa kamu wisuda di tanggal, 11 Juni 2015, tiba-tiba saya kager dan Ya Tuhan terima kasih atas rencana-Mu.
Selama tiga minggu sebelum saya wisuda, tinggal diasrama biasa-biasa saja, namun satu hari sebelum wisudah pikiran saya dikuasai dengan beban pikiran. Namun hati mengatakan bahwa kepada siapa kamu mengadu? Saat itu saya menyadari bahwa saya tidak punya siapa-siapa untuk melihat kesulitan ini, sehingga tak lain dan bukan adalah mengalah dan menerima kenyataan yang di taktirkan.
Segala keberhasilan yang saya rai disuatu saat, bukan melalui orang lain tetapi hanya melalui perjuangan saya sendiri (Myself) sehingga saya berusaha melalukan apa yang ada manfaatnya bagi diri saya dan bahkan juga sering bagi orang lain. Saya melihat dijauh sana ada orangtuaya mampu tetapi tidak bisa selesaikan sekolah, kuliah dan malahan tidak dapat jamin sendiri (mandiri) maksud dari penulis artikel ini, bukan berarti saya sudah bisa mandiri melainkan saya hanya melihat secara objektif kepada mereka yang mendukung baik ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Pada bacinya segala keberhasilan keinginan manusia atas rancangan Tuhan, sebab manusia mempunyai keinginan dan usaha tetapi Tuhan mempunyai segala rencana manusia, maka itu sebaiknya kita harus perjuang tanpa memandang kekerunagan. Pengalaman saya jauh disana mereka anggap bahwa tidak bisa tetapi saya berusaha untuk mencoba sehingga saya juga bisa seperti mereka. Dan pada akhirnya Tuhan memberikan rancangan untuk saya yang sangat istimewa yaitu Wisuda ditanggal kelahiran.
Momet seperti ini, sungguh tidak akan terulang kembali, tetapi berhasil mencoret sejarah sepanjang hidup saya yang akan mengingat suatu kelak, hal ini, saya merasa bahwa Tuhan menyatakan dengan sesungguhnya bahwa selama ini saya jalan dengan mencucurkan air mata karena susah akan segalanya tetapi bukti untuk saya percaya kepada-Nya Ia mengespesialkan waktu untuk diwisudakan pada tanggal kelahiran. Hal seperti ini jarang terjadi mungkin setiap manusia tetapi hanya secara kebetulan prespektif manusia namun umat sebagai ciptaan-Nya tetntunya atas kehendak sank Maha Kuasa.
 Semua hal ini, terjadi karena adannya orang-orang yang mampu memberikan saya moril dan materil. Oleh karena itu, saya sangat berterima kasih kepada kedua belau yaitu Senem Yalek dan Salamda Mirin serta seluruh senior dan Anggota Ikatan Pelajar Mahasiswa Yahukimo (IPMY) Di Kota Studi Makassar.
Semoga artikel ini, memberikan suatu pencerahan untuk menemukan jalan yang sesungguhnya dimana merai impian melalui perjuangan yang tidak pandang menyerah- tidak lela melawan susa dan miskin karena  hal-hal tersebut sesungguhnya adalah ujian bukan masalah, serta para pembaca yang nantinya mengalami seperti nasib penulis ini, muda-mudahan bisa jadikan sebagai sala satu semangat untuk perjuang lebih extra sehingga menemukan jauh lebih baik dari penulis artikel ini.
Artikel ini penulis mencurhat segala pengalaman hidup maupun pengalaman pendidikan selama tujuh tahun baik dari SMA sampai pada perguruan tinggi, banyak hal yang penulis mengalaminya namun hal ini semuanya berujung pada pribadi yang teruji, tanggu, berpengalaman, matang, dan tak terkalahkan. Semisal ketika kita tidak sabar menghadapi semua ujian maka, tidak akan ada keberhasil, tetapi kita sabar pasti ada hasil.
Akhir cerita, akhirnya penulis bisa merai gelar Viktor Mirin S.I.Kom semua karena berangkat dari “ Kemauan” diimbangi dengan “Kesabaran” kata kuncinya dimana ada kemauan dan kesabaran disitu ada keberhasilan

1 komentar:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com